Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar di dunia, sehingga Direktorat Jenderal Perkebunan menempatkan komoditas kopi menjadi salah satu komoditas prioritas untuk di tingkatkan produksinya selain komoditas kelapa sawit, kakao, teh dan kelapa (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015). Kopi merupakan salah satu hasil komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Tahun 2018 kontribusi kopi terhadap devisa negara mencapai USD 579,98 juta.
Agrowisata merupakan salah salah satu strategi efektif untuk lebih mengenalkan kopi kepada khalayak baik di dalam ataupun di luar negeri. Untuk merintis agrowisata berbasis kopi, diperlukan langkah antara lain identifikasi atau mapping potensi wisata di wilayah tersebut. Potensi yang perlu diidentifikasi antara lain potensi produk kopi robusta, sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan lokal dan potensi ekonomi. Hal tersebut menjadi perhatian Pusat Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani LPPM untuk menyelenggarakan Webinar AGROWISATA: TEORI DAN PRAKTEK “Upaya Pemberdayaan Petani” yang diselenggarakan pada Hari Selasa, 08 Juni 2021 secara daring.
Webinar tersebut menghadirkan narasumber yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam Agrowisata. Narasumber pertama yaitu Dr. Erda Rindrasih S.Si., M.U.R.P yang merupakan akademisi dari Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang mengusung topik mengenai “AGROTOURISM, Vulnerable vs Resilience”. Narasumber kedua yaitu Ir. C. Masrik Amin Zuhdi, MM yang menduduki jabatan sebagai Asisten 2 Setda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Temanggung, dengan mengangkat topik mengenai “POTENSI AGROWISATA LOKAL BERBASIS KOPI”.
Dr. Erda Rindrasih S.Si., M.U.R.P selaku narasumber pertama menyampaikan mengenai pariwisata dan pembangunan daerah, trend pariwisata global, Supply and Demand in TTourism, Agrowisata dan dinamika agrowisata. Sedangkan Ir. C. Masrik Amin Zuhdi, MM menyampaikan materi tentang potensi kopi, kopi hulu hingga hilir dan agrowisata kopi di Kabupaten Temanggung. Acara berlangsung dengan kondusif yang diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta webinar.