Pelatihan Mentor SKG Bersama Pusdi Perlintan Siap Dorong Brand Kopi Temanggung Melambung

Karanganyar, 1–2 Juli 2025 – Pusat Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Pusdi Perlintan) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) sukses menyelenggarakan Training of Trainers bertajuk “Penguatan Kapasitas Mentor Sekolah Kopi Gemawang”. Pelatihan intensif dua hari ini digelar di kampus UNS dan Pathok Bangkrong, Karanganyar, dengan tujuan memperkuat para mentor yang menjadi ujung tombak dalam pemberdayaan petani kopi di Gemawang. SKG sebagai lembaga pemberdayaan yang meliputi aspek budidaya hingga pascapanen mendapatkan respons nyata melalui program ini, demi menjamin keberlangsungan dan kualitasnya.
Acara dibuka resmi di Press Room LPPM UNS oleh Sekretaris LPPM UNS, Dimas Rahadian Aji M, S.T.P., M.Sc, Ph.D bersama Ketua Pusdi Perlintan, Dr. Hanifah Ihsaniyati SP, M.Si,. Pelatihan dirancang untuk memperkaya pengetahuan teknis kopi, menumbuhkan semangat wirausaha, melatih keterampilan berbicara di depan publik, memperkuat filosofi pemberdayaan, serta membekali mentor dengan strategi digital marketing dan manajemen kelembagaan berbasis komunitas. Semua komponen tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi mentor dalam menginspirasi dan memfasilitasi perubahan bermakna bagi masyarakat.

Sesi pertama di Pathok Bangkrong menekankan pada motivasi dan pemahaman pemberdayaan melalui presentasi “Konten Kopi dan Success Story” dari Ndorog Coffee, “Public Speaking dan Motivasi” oleh Dr. Hanifah, serta filosofi pemberdayaan dari Ir. Widiyanto. Hari kedua melanjutkan dengan aspek bisnis dan tata kelola: Dr. Intan Novela Qurrotul Aini membahas digital marketing, termasuk branding digital dan pemanfaatan media sosial, sementara Dr. Danang Purwanto mengulas manajemen kelembagaan dan ekonomi lokal. Penutupan ToT dilaksanakan dengan penyerahan penghargaan kepada peserta terpilih, menandai kelahiran mentor-mentor baru yang siap membawa dampak positif.
Tepat pada saat yang sama, Kopi Temanggung telah memiliki potensi kuat sebagai produk unggulan berbasis Indikasi Geografis (IG). Karakteristiknya yang unik dan mutu khas—menghasilkan daya saing dan nilai ekonomi tinggi—telah diakui oleh MPIG‑KRT sejak beberapa tahun lalu. Namun realitas di lapangan menunjukkan adopsi standar GI oleh petani masih belum merata. Inilah mengapa penguatan kapasitas mentor SKG menjadi sangat strategis: mentor terlatih mampu menjembatani celah antara potensi GI dan praktik petani, memastikan kualitas pascapanen dan pengolahan sesuai standar, serta menjaga konsistensi mutu dan reputasi brand Kopi Temanggung.

Pelatihan digital marketing dan public speaking membekali mentor SKG untuk mengedukasi petani dan komunitas bagaimana membangun narasi brand, memanfaatkan media sosial, serta menampilkan asal geografis kopi Temanggung dalam kemasan dan promosi—langkah penting untuk memperluas pangsa pasar nasional dan global.
Terlebih, SKG sudah berkembang sebagai pusat pemberdayaan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak—pemerintah, UKM, asosiasi, dan komunitas lokal. Dengan mentor yang profesional dan berpengetahuan luas, kolaborasi multipihak akan semakin terstruktur, mendukung legalitas usaha (P-IRT), pemasaran berbasis e‑commerce, dan kesiapsiagaan komunitas — semua elemen penting dalam penguatan brand dan ekonomi lokal.
Program ToT yang diselenggarakan bukan sekadar transfer informasi teknis, namun menjadi strategi holistik untuk memperkokoh fondasi SKG sebagai institusi pembelajaran dan pemberdayaan yang mampu membentuk mentor yang andal dalam aspek teknis, komunikasi, manajemen, dan ekonomi komunitas. Kemampuan ini sangat penting agar Kopi Temanggung mampu bersaing secara konsisten, menjaga kualitas GI, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan kesejahteraan petani—dari lereng Gunung Sumbing hingga pasar dunia.